WHO(2001) Gender adalah perbedaan status dan peran antara perempuan dan laki-laki yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan nilai budaya yang berlaku dalam periode waktu tertentu. Jadi dapat disimpulkan, gender paling mendasar adalah tentang peran dan bukan kodrati/jenis kelamin sebagai laki-laki maupun perempuan. Gender dan Sosial-Budaya. C Status dan Peran Manusia 1. Tinjauan Sosiologis dan Psychologis Menurut Joseph B. Gitter W.O. Brien , sosiologi merupakan suatu studi tentang bentuk dan proses kehidupan manusia, Robert W.O. Brien et. al. mengartikan sosiologi sebagai suatu studi tentang interaksi kemanusiaan dan interaksi sosial. Statusdan peran berfungsi untuk memilah kelompok masyarakat atau individu, ketika dihadapkan dengan hak dan kewajiban yang berbeda Status dan Peran dalam Sosiologi Interaksi . 3 September 2021 22:55 Diperbarui: 3 September 2021 23:10 3579 1 0 + Laporkan Konten. Laporkan Akun. Lihat foto Keluarga adalah tempat status dan peran bermula. 13 BEBERAPA TINJAUAN TENTANG STATUS DAN PERAN MANUSIA. 1.3.1 Tinjauan Sosiologis dan Psikologis; 1.3.2 Tinjauan dari Sudut Pandang Al-Qur'an. Memahami nilai; 1.3.2.2 Pengembangan nilai; 1.3.2.3 Membudayakan nilai-nilai Ilahiah; 1.3.2.4 Masalah hakikat ruh ; 1.3.2.5 Baik dan Buruk; 1.4 MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH Statusdan juga peran dari manusia berdasarkan dari tinjauan sosiologis dan juga psikologis yaitu ialah sebagai berikut: . Dari sudut pandang sosiologis, status dan juga peran dari para manusia ialah sebuah hal yang saling beriringan. Hal tersebut dikarenakan semakin tingginya status maka dari itu akan semakin tinggi pula peranan yang dimiliki oleh seseorang di dalam sebuah masyarakat. artinyatidak ada peran tanpa status dan tidak ada status tanpa peran (J. Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto, 2004:158). Sedangkan menurut Abu Ahmadi (2007:106) peran adalah suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya. Tinjauanterhadap Ilmu Keperilakuan : Dalam Perspektif Akuntansi. 1. Akuntansi adalah tentang manusia. Berdasarkan pemikiran perilaku, manusia dan faktor sosial sesungguhnya didesain secara jelas dalam aspek-aspek operasional utama dari seluruh sistem akuntansi. Namun selama ini belum pernah ada yang melihatnya dari sudut pandang semacam itu DgUyS64. 1. Manusia adalah salah satu makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT. Berdasarkan firman-firman Allah SWT dalam Al-Quran, manusia dinyatakan sebagai makhluk yang paling mulia disbanding dengan ciptaan Allah yang lain. Banyak sekali ayat Al-Quran yang menjelaskan tentang manusia dan hakikat hakikat manusia menurut QS Al-Mukminun 23 12-24, QS As-Sajdah 327, QS At-Tin 954, QS. Asy-Syam 918, QS. Faathir 3511 dan hubungannya dengan QS. Adz-Dzaariyaat 51 Lahirnya ilmu pengetahuan, disebabkan kebutuhan kebutihan hidup manusia di dunia. Pemenuhantuhan-kebutuhan manusia hidup di segala kebutuhan manusia, berawal dari bekal dan modal yang diberikan Allah SWT berupa akal. Akal merupakan pembeda manusia dari makhluk lainnya. Dengan akal yang dimiliki, manusia melahirkan dan menciptakan ilmu pengetahuan dan karya yang terusmenerus semakin mempermudah hidup manusia di dunia. Di sisi lain, manusia diberi tugas sebagai khalifah di dunia. Manusia diberi mandat oleh Allah untuk menjadi penguasa dan pemakmur bumi dan segala yang ada di tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi berkaitan dengan diberikannya akal yang mampu melahirkan berbagai ilmu adalah imbalan dari kewajiban yang telah ditunaikan. Kewajiban adalah keharusan seseorang untuk melakukan perbuatan yang didalamnya terdapat hak orang lain. Dalam pandangan Islam, ada 4 macam hak yang diberikan terhadap 4 hak manusia Manusia diciptakan dengan berbagai potensi yang dianugerahkan Sang Pencipta sebagai makhluk yang unggul. Manusia memiliki banyak status dan peran yang diampunya ketika hidup di secara ringkas status dan peran manusia berdasarkan tinjauan sosiologis dan Untuk menyukseskan tugas-tugas manusia di dunia, manusia diberikan berbagai potensi, diantaranya Kemauan untuk mengetahui sifat-sifat dan fungsi kegunaan berbagai macam benda, ditundukkan bumi, langit dan segala isinya, bintang- bintang planet-planet kepada manusia, serta dianugerahkannya akal pikiran serta peranan akal bagi manusia menurut 1. a. QS. AL-MU’MINUUN 2312-14,Artinya “ Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari saripati berasal dari tanah12. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani yg disimpan dalam tempat yg kokoh rahim 13. Kemudian airmani itu kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yg berbentuk lain. Maka maha sucilah allah pencipta yg paling baik14”. Jadi dalam surah ini menjelaskan bahwa hakikat manusia yaitu proses terjadinya manusia yang diciptakan dari saripati yg berasal dari tanah. b. QS. AS-SAJDAH 327,Artinya “ Yang membuat segala sesuatu yg Dia ciptakan sebaik-baiknya dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah”. Jadi dalam surah ini menjelaskan bahwa hakikat manusia yaitu manusia adalah makhluk sebaik-baiknya yg diciptakan oleh dan penciptaan awalannya berasal dari QS. AT-TIIN 954, Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Interaksi sosial yang dialami setiap individu atau kelompok seringkali memiliki pengaruh yang sangat besar dalam hidup bersama. Dalam berinteraksi, seorang individu selalu membawa serta status dan peran sebagai dan peran, dalam hal ini berfungsi untuk memilah kelompok masyarakat atau individu, ketika dihadapkan dengan hak dan kewajiban yang berbeda. Status dan peran justru memperlihatkan kepada publik dari mana seorang individu atau kelompok tertentu berasal. Selain sebagai penunjuk indentitas, status dan peran juga menciptakan tali kekuasaan dan mekanisme merupakan segi yang ditentukan secara sosial atas diri seorang yang pada gilirannya menentukan sebuah relasi sosial dan mencakup hak dan kewajiban tertentu terhadap orang-orang lain. Setiap orang boleh jadi memiliki sejumlah besar status, seperti paman, dokter gigi, teman, dan sebagainya. Pribadi sosial terdiri dari dan ditentukan oleh keseluruhan jumlah status yang dimaksud. Pada dasarnya, kita juga perlu membedakan antara status yang diwariskan ascribed dan status yang diperoleh achieved. Status-status yang diwariskan tidak bisa dipilih-pilih; seorang anak lelaki yang berusia tujuh tahun tidak bisa memilih untuk tidak menjadi, katakanlah, seorang pelajar kelas dua SD. Sebaliknya, status-status yang diperoleh diusahakan sendiri oleh si pelaku, misalnya berkaitan dengan profesi seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Selain status, ada juga istilah lain yang dikemukakan Eriksen, yakni peran. Peran dapat diartikan sebagai tingkah laku yang berjalan sesuai dengan status. Dalam kehidupan sehari-hari, seseroang bisa menggonta-ganti peran. Seorang bapa selain sebagai ayah untuk anak-anak dan suami bagi isteri, ia juga bisa berperan sebagai politisi, guru atau pedangang. Status dan peran membuat seorang individu dibedakan dari individu peran dan statusnya, seseroang diberi batasan tertentu dalam bertindak. Pola interaksi yang dilatarbelakangi oleh status dan peran menunjukkan bahwa kehidupan sosial mempunyai kekhasan tertentu. Setiap individu bisa bergonta-ganti peran dalam berinteraksi dengan sesama. Gonta-ganti peran menciptakan banyak ruang interaksi dan memperkaya relasi seseorang hanya bertindak sesuai dengan statusnya dalam kehidupan sosial, ia justru akan merasa miskin dalam berinteraksi dan berelasi. Akan tetapi, di lain sisi, gonta-ganti peran justru menjadi celah bagi seorang individu untuk berkuasa. Naluri berkuasa dari seorang individu justru terlihat ketika ia memakasakan diri untuk memainkan semua peran dalam orkestra kehidupan. Norma dan Kontrol SosialHidup bersama, tidak pernah lepas dari aturan. Setiap sistem sosial menuntut adanya aturan-aturan yang menandaskan apa yang diperbolehkan dan apa yang tidak diperbolehkan. Keberadaan norma-norma tidak berarti bahwa terdapat kesepakatan total tentangnya atau kepatuhan total terhadapnya dalam setiap masyarakat. Hal ini hendak menunjukkan bahwa masing-masing kelompok masyarakat memiliki normanya sendiri. Sebagai contoh, boleh jadi bahwa memang ada aturan menyangkut "virilokalitas" - pasangan yang baru menikah harus segera pindah ke keluarga mempelai laki-laki - akan tetapi, aturan itu tidak diikuti oleh semua anggota dasarnya norma-norma yang diterapkan dalam kelompok masyarakat tertentu berisi larangan dan perintah. Semua norma wajib ditaati oleh setiap anggota masyarakat. Dalam sebuah kelompok masyarakat tertentu - katakanlah suku Dhani di Papua - memiliki kebiasaan memotong jari ketika isteri meninggal. Jika seseorang menjalankan norma-norma dalam hidup bersama dengan baik, maka ia akan diberi hadiah atau pujian. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya Uploaded bypanca 0% found this document useful 0 votes890 views4 pagesDescriptionDiskusi 2 PAICopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes890 views4 pagesDiskusi 2 PAIUploaded bypanca DescriptionDiskusi 2 PAIFull descriptionJump to Page You are on page 1of 4Search inside document You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. A. Tinjauan Sosiologis dan Psychologis Menurut Joseph B. Gitter, sosiologi merupakan suatu studi tentang bentuk dan proses kehidupan manusia. Robert Brien et. al. mengartikan sosiologi sebagai suatu studi tentang interaksi kemanusiaan dan interaksi sosial. Sehubungan dengan itu, Brien berpendapat bahwa perhatian sosiologi tidak lepas dari tingkah laku pribadi, sikap terbuka individu yang dapat mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain. Ia juga memperhatikan fktor-faktor yang mendorong dan mendidik individu untuk menentukan dan mengambil sikap. Dengan demikian, individu dalam sikap dan tindak tanduknya mampu mempengaruhi orang lain atau masyarakat, atau kelompok di sekitarnya. Namun perlu diperhatikan pula bahwa individu itu sendiri, disamping dibentuk oleh dirinya sendiri juga merupakan hasil bentukan dari masyarakat dan lingkungannya dimana ia hidup. Faktor-faktor yang ada dalam individu sangat mempengaruhi existensinya. Faktor-faktor yang dimaksud ialah Struktur individu, yaitu segala ciri dan sifat kepribadian yang tetap. Sifat tersebut bergantung pada struktur anatomis individu yang dipengaruhi oleh keturunan seperti pemarah, cerdas dan lain-lain. Temporer keadaan sementara, yaitu suatu kondisi yang dialami oleh setiap individu pada waktu tertentu. Stimulus makanan pada orang lapar, akan lain dibandingkan dengan orang yang masih kenyang. Aktivitas yang sedang berlangsung, yaitu aktivitas individu yang sedang dalam keadaan mencapai tujuan. Stimulus yang mengganggu aktivitas yang sedang berlangsung membuat individu akan melawan atau paling tidak akan acuh. Akan tetapi jikalau stimulusnya sejalan dengan aktivitas yang sedang berjalan, maka akan terjadi reaksi kompromi. Respon atau reaksi. Terjadinya respon atau reaksi akan bergantung pada stimulus itu sendiri,. Jika stimulusnya kuat, akan cepat memberi reaksi. Tetapi jika stimulusnya lemah, akan lemah pula reaksinya. Dalam realitasnya, tindakan seseorang sangat ditentukan oleh motivasi dari tujuan goal. Motivasi merupakan dorongan dari dalam, sedang tujuan merupakan faktor pendorong dari luar. Fakator pendorong dari luar ini sering lebih dominan pada seseorang sehingga mempengaruhi motivasi. Selain itu, pada manusia juga dikenal adanya insting, yaitu suatu yang telah ada sejak lahir atau dengan kata lain "bawaan lahir". Apabila pembinaan sifat bawaan itu diabaikan maka ia tidak akan berkembang bahkan dapat melemah. Pembinaan terhadap sifat bawaan dilakukan melalui proses yang dikenal dengan pendidikan. Setiap individu mempunyai status dan peran yang tidak hanya satu macam melainkan multi status. Seseorang yang bernama Ahmad misalnya, yang kebetulan adalah seorang pemuda, mungkin ia juga seorang mahasiswa. Ia mungkin juga berstatus sebagai anak, mungkin juga sebagai calon suami dari seorang gadis. Semua status dan peran itu harus dilakukan sesuai bidangnya. Jika peran yang bermacam-macam itu tidak diperankan dengan benar, maka ia akan mendapatkan sanksi sosial. B. Tinjauan Al-Qur'an Berpedoman pada surat Al Baqarah ayat 30 - 36, status dasar manusia yang dipelopori Adam, adalah sebagai khalifah. Jika khalifah dinyatakan sebagai makhluk pemilih atau penerus ajaran Allah maka peran yang dilakukan adalah sebagai pelaku ajaran Allah dan sekaligus menjadi pelopor dalam membudayakan ajaran Allah. Akan tetapi manusi yang diharapkan berperan sebagai khalifah itu diberikan oleh Allah kecenderungan-kecenderungan negatif yang ada pada nafsnya, seperi kecenderungan untuk sombong, mudah putus asa, lupa diri dan lain sebagainya yang semua itu merupakan alat penguji. Kecenderungan negatif tersebut tidak dapat dihilangkan sama sekali karena justeru itulah yang menjadi salah satu ciri yang membedakan antara manusia dengan makhluk lainnya. Yang dapat dilakukan oleh manusia hanyalah mengurangi dan menetralisasi kecenderungan tersebut serta mengarahkan agar menjadi positif. Untuk dapat menetralisasi dan mengarahkan kecenderungan negatif menjadi positif memerlukan suatu perjuangan yang optimal. Perjuangan itu tidak akan berhasil jika tidak dibimbing. Alat pembimbing itu, tidak lain adalah wahyu dari Allah. Untuk menjadi pelaku ajaran Allah, apalagi menjadi pelopor pembudayaan ajaran Allah, seseorang dituntut untuk memulai dari dirinya dan keluarganya. Setelah diri dan keluarganya tahu dan mau dengan ajaran Allah, baru menyampaikannya kepada orang lain. Peran yang hendaknya dilakukan oleh seorang khalifah sebagaimana yang telah ditunjuk Allah, diantaranya ialah Belajar surat An-Naml 15-16 dan Al Mukmin 54 Mengajarkan ilmu Al Baqarah ayat 31-39 Membudayakan ilmu Al Mu'min 35 Wujud pembudayaan ilmu Allah ini ialah tercapainya situasi pola hidp dan situasi kehidupan sebagaimana yang dicontohkan Nabi. Dengan demikian, Sunnah Rasul merupakan contoh perwujudan pembudayaan ilmu. Haikal dan Ziauddin Sardar mengutip sebuah hadist yang disampaikan Ali Bin Abi Thalib, dimana Nabi menyatakan "Pengetahuan adalah modalku, akal sehat adalah basis beragamaku, iman sebagi fondasiku, keinginan luhur adalah puncak perjalananku, ingat Allah adalah teman perjuanganku, keyakinan adalah hartaku, cita-cita adalah teman sejawatku, ilmu adalah senjataku, sabar adalah perlindungan diriku, ketenangan hati adalah tubuhku, kesederhanaan adalah respek probadiku, meninggalkan sikap santai adalah profesiku, sikap ramah adalah makananku, kebenaran adalah alat pemungkasku, berjuang adalah tabiatkyu, kejujuran adalah bekalku, ketenangan hati adalah pengabdianku dan diperolah dengan ibadah". Page 2 Jawaban yang benar diberikan andy6651Status dan peran manusia dalam tinjauan sosiologis dan psikologi A. Tinjauan sosiologis Manusia merupakan sebagai individu yang dibentuk dari dirinya sendiri dan dari lingkungan sekitarnya. B. Tinjauan psikologi Perilaku atau tingkah laku yang dilakukan oleh manusia merupakan berasal dari dorongan dalam dirinya sendiri. Pembahasan Sosiologi merupakan suatu ilmu yang memiliki objek kajian berupa masyarakat dan memiliki fokus pembahasan pada kehidupan sosial dan gejala – gejala sosial yang terdapat disekitar lingkungan masyarakat. Suatu ilmu sosiologi memiliki ciri – ciri diantaranya sebagai berikut Kumulatif, teori sosiologi yang kita ketahui kini merupakan hasil pengembangan dari teori sosiologi yang sudah ada sebelumnyaBersifat non etis, suatu ilmu sosiologi berusaha untuk mengungkapkan suatu fakta terhadap fenomena sosial yang terdapat disekitar lingkungan suatu ilmu sosiologi dapat bermula dari hasil suatu penelitian atau ilmu sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat abstrak yang disusun berdasarkan hasil pengamatan empiris Adapun sifat dan hakikat ilmu sosiologi antara lain Sosiologi merupakan suatu ilmu pengetahuan alamSosiologi merupakan suatu ilmu sosialSosiologi merupakan suatu ilmu yang bersifat abstrakSosiologi merupakan suatu ilmu yang rasionalSosiologi merupakan suatu ilmu yang murniSosiologi merupakan suatu ilmu yang katagorisSosiologi merupakan suatu ilmu yang dapat menghasilkan suatu pengertian – pengertian baru. Pelajari lebih lanjut 1. Pengertian sosiologi 2. Contoh sosiologi 3. Contoh sosiologi statis Detail jawaban Kelas 10 Mapel Sosiologi Bab Sosiologi dalam kehidupan Kode Kata kunci Sosiologi KesimpulanJadi kesimpulannya, status dan peran manusia tidak dapat dilepaskan hakikat manusiasebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri, dimanabentukan kepribadian, mental dan perilaku tidak hanya terbentuk dengan sendirinya tetapijuga dipengaruhi oleh lingkungan dan masyarakat atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dankebudayaan. Manusia berasal dari kata “manu” Sansekerta, “mens” Latin, yang berartiberpikir, berakal budi, makhluk yang berakal. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki perandan status berkaitan dengan tinjauan sosiologis dan psikologisPembahasanStatus dan peran manusia berdasarkan tinjauan sosiologis adalah seorang individu itu sendiridi bentuk oleh dirinya sendiri, juga merupakan hasil bentukan dari masyarakat danlingkungan dimana ia hidup. Demikian sikap terbuka individu tersebut juga dapatmempengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yangsenantiasa membutuhkan orang lain,Status dan peran manusia berdasarkan tinjauan psikologis adalah perilaku manusia bisaterjadi karena dorongan dari diri manusia. Oleh karena pengertian perilaku ialah sebagaiperwujudan dari kebutuhan manusiaKesimpulanStatus dan peran manusia berdasarkan tinjauan sosiologis dan psikologis intinya adalahseorang individu itu sendiri di bentuk oleh dirinya sendiri, juga merupakan hasil bentukandari masyarakat dan lingkungan dimana ia hidup, juga perilaku tersebut ialah sebagaiperwujudan dari kebutuhan manusia

status dan peran manusia berdasarkan tinjauan sosiologis dan psikologis